Selasa, 13 Mei 2014

Doa Pelindung dari Kejahatan Sihir, Santet dan Tenung (oleh Ust. Yusuf Mansur dan Ust. Mahmud asy-Syafrowi)



  Doa Pelindung dari Kejahatan Sihir, Santet dan Tenung


(oleh Ust. Yusuf Mansur dan Ust. Mahmud asy-Syafrowi)


Pada zaman seperti sekarang ini, ada banyak alasan orang-orang memanfaatkan jasa dukun, paranormal atau tukang sihir. Ada banyak motif orang-orang melibatkan jin setan dalam usahanya untuk  menjadi pemenang.
v  Persaingan bisnis.
v  Perebutan kekuasaan dan jabatan.
v  Pendongkrak popularitas.
v  Masalah percintaan.
Adalah perkara-perkara yang sering mendorong sesorang lari ke dunia perdukunan.

Kita yang memiliki atau tengah berusaha memiliki harta, jabatan, pasangan, dengan jujur, bisa menjadi sasaran orang-orang yang menganggap kita adalah lawan. Maka, tak hanya mereka yang terlibat dalam persaingan saja yang terkena dampaknya, tapi orang yang jujur dan baik sekalipun bisa ikut menjadi korban. Tak sedikit orang yang tiba-tiba jatuh miskin, karirnya jatuh, atau rumah tangganya hancur, bukan karena kesalahannya, tetapi karena ia diperdayai oleh seorang dukun santet.
Data di lapangan menunjukan serangkaian kasus tekait tudingan praktik perdukunan atau ilmu sihir terus terjadi. Tak heran bila belum lama ini marak terjadi kasus kriminal masyarakat yang di luar kaidah hukum/penghakiman massa karena berdalih dukun santet.
Dari ini, maka kita perlu waspada dan melakukan tindakan preventif, yakni usaha menjaga/melindungi diri dari bahaya sihir sebelum terjadi. Cara yang paling penting dan bermanfaat adalah penjagaan dengan melakukan zikir yang disyariatkan, membaca doa dan ta’awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw, yang di antarnya seperti di bawah ini:

1.      Surah al-Ikhlas/112, al-Falaq/113 dan an-Naas/114.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Khubaib Ra., ia berkata, Rasulullah Saw berkata padaku: “Bacalah Qulhuwalloohu ahad (surah al-Ikhlas) dan al-Mu’aawwidzatain (surah al-Falaq dan an-Naas) ketika kamu masuk waktu sore dan pagi hari sebanyak tiga kali, niscaya ia akan mencukupimu dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dau dan Tirmidzi, yang dianggap hasan dan shahih olehnya).

Al-Mubarakfuri berkata, “Dalam hadits terdapat dalil bahwa membaca surah-surah ini di waktu sore dan pagi hari bisa mencukupi dari segala sesuatu yang ada yang ditakutkan.”

Surah-surah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمدُ. لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ. وَ لَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًا أحَدٌ.
Qul huwalloohu ahad. Alloohushshomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakullahuu kufuwan ahad
“Katakanlah: “Dialah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dia tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas/112:1-4)

قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَ مِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَ مِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ.  وَ مِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ.
Qul a’uudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad
“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (QS. Al-Falaq/113:1-6)

قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
Qul a’uudzu birobbinnaas. Malikinnaas. Ilaahinnaas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurinnaas. Minal jinnati wannaas
“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sesembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Naas/114:1-6)


2.      Membaca doa ta’awwudz seperti di bawah ini.

أَمْسَيْنَا وَ أَمْسَى الْمُلْكُ لِلّٰهِ كُلُّهُ، وَالْحَمدُ لِلّٰهِ كُلُّهُ. أَعُوْذُ بِالَّذِى يُمْسِكُ السَّمَاءَ اَنْ تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِاِذْنِهِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَذَرَأَ وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ.

Amsainaa wa-amsalmulku lillaahi kulluh, walhamdulillaahi kulluh. A’uudzu billadzii yumsikussamaa-a antaqo’a ‘alal ardhi illa bi-idznihi min syarri maa kholaqo wadzaro-a wamin syarrisysyaitooni wasyirkihi
“Kami masuk sore hari dan kerajaan seluruhnya milik Allah, segala puji bagi Allah. Aku berlindung dengan Dzat yang menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi melainkan dengan izin-Nya, dari kejahatan apa yang Dia ciptakakan dan Dia tebarkan, dari kejahatan setan dan menyekutukan-Nya.”

Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh jika kamu di sore hari membaca: Amsaina... (doa di atas)  sebanyak 3 kali, maka kamu dijaga dari setiap setan, dukun/tukang ramal dan tukang sihir hingga kamu masuk waktu pagi. Dan jika kamu membacanya di esok hari, maka kamu dijaga seperti itu pula hingga kamu masuk waktu sore.” (HR. Ibnu Suni). Bila membacanya di pagi hari, maka kata --- (aku masuk waktu sore) diganti dengan --- (aku masuk waktu pagi).




Cara Mengamalkan

Jadikan doa ini sebagai wirid harian pagi dan petang, dengan membacanya sebanyak 3 kali, sebagaimana yang diajarkan hadits. Bisa pula dengan menambahkan membaca ayat-ayat pilihan dari surah Al-Baqarah sebagaimana telah disebutkan (Al-Baqarah ayat:1,2,3,4,255,256,257,284,285,286). Diterangkan dalam hadits Nabi Saw: “Bacalah al-Baqarah! Karena membacanya akan mendatangkan berkah dan meninggalkannya berarti penyesalan. Dan para tukang sihir tidak akan sanggup menjangkau (pembacanya)”. (HR. Imam Ahmad). Hadits ini diriwayatkan juga oleh Muslim dalam kitab ash-Shalah.
Tentang keutamaan ayat Kursy dalam surah Al-Baqarah, Nabi Saw pernah menjelaskan: “Tidaklah ayat ini (ayat Kursy) dibacakank pada suatu rumah, kecuali setan-setan meninggalkannya selama 30 hari dan tidak memasukinya tukang sihir laki-laki dan perempuan selama 40 hari. Wahai Ali, ajarkanlah ia kepada anakmu, keluargamu, tetangga-tetanggamu. Tidak ada ayat yang diturunkan yang lebih besar daripadanya.” (Hadits ini disebutkan dalam beberapa kitab tafsir. Diantaranya ; Rauhil Bayan, Baidhowi, Al-Kasysyaf, Abu Su’uud, Bahrul Muhith, An-Nasafi, dan lainnya).
Hal penting yang perlu diwaspadai, santet, teluh, sihir dan perdukunan biasanya datang dan beraksi pada waktu malam atau pada saat manusia sedang lengah dan ketika setan-setan tengah berpesta-pora. Untuk itu, hendaknya kita mendawamkan ber-isti’adzah kepada Allah SWT di setiap kali hendak tidur di malam hari.
Amalkan amalan seperti yang pernah diteladankan Nabi Saw, sebagaimana diriwayatkan dari ‘Aisyah Ra., ia berkata: “Jika beliau Saw beristirahat ke tempat tidurnya setiap malam, maka beliau meniup di kedua telapak tangannya dan membaca pada keduanya; Qul huwalloohu ahad (surah al-Ikhlas), Qul a’uudzu birobbilfalaq (surah al-Falaq) dan Qul a’uudzu birobbinnaas (surah an-Naas). Kemudian beliau mengusap dengan keduanya apa yang beliau mampui dari jasadnya. Beliau memulai dari atas kepalanya, wajahnya dan lalu apa yang menghadap dari jasadnya. Beliau malakukan hal tersebut sebanyak 3 kali.” (HR. Bukhari, Muslim dan lainnya).
Dikatakan bahwa itu (amalan tersebut) adalah pengaman dari sihir, pandangan mata yang jahat, serangga, penyakit-penyakit dan luka-luka.
Baik pula menambahkan membaca ayat Kursy, karena dalam hadits disebutkan: “Jika kamu menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat Kursy, niscaya akan ada penjaga dari Allah yang senantiasa menyertaimu dan setan tidak akan mendekatimu hingga kamu mennjelang pagi.” (HR. Al-Bukhari).
Juga membaca bismillah dan surah al-Fatihah. Disebutkan dalam hadits dari Anas Ra., bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Bila seorang hamba meletakkan lambungnya di atas pembaringan, lalu ia membaca bismillah dan Fatihatul Kitab, maka ia aman dari kejahatan jin, manusia dan segala sesuatu.” (HR. Al-Hafidz Abu Musa).




Tips Mencegah Sihir dan Tenung

·        Senantiasa mentauhidkan Allah dan menjauhi syirik dalam setiap keadaan.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannnya sebagai pemipin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS. An-Nahl/16:99-100).
·        Mematuhi segala perintah Allah dan  menjauhi setiap larangannya, serta bertaubat dari perbuatan dosa dan maksiat.
Nabi Saw bersabda, “Jagalah Allah (mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya), niscaya Allah akan menjagamu (dari keburukan dan musibah).” HR. Ahmad, Tirmidzi dan Al-Hakim).
·         Memperbanyak membaca Al-Qur’an dan zikir di dalam rumah.
Nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surah Al-Baqarah.” (HR. Abu Syaibah, Al-Hakim, Baihaqi dan lainnya).
Abu Khalad al-Mishri berkata, “Siapa yang masuk Islam, maka sungguh ia telah masuk  dalam benteng. Siapa yang masuk masjid, maka sungguh ia telah masuk dalam dua benteng. Dan siapa yang duduk di kalangan zikir, maka sungguh telah masuk dalam rumahnya benteng-benteng.”
·         Membersihkan rumah dari salib, patung, gambar-gambar yang bernyawa dan anjing.
Disebutkan dalam hadits, para malaikat (rahmat) tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat hal-hal tersebut.

Walloohu a’lam bishshowaab.



Sumber : Buku “Doa-Doa Kunci Keselamatan, Tolak Bala’ dan Bencana” karya Ust. Yusuf Mansur dan Ust. Mahmud asy-Syafrowi. Diterbitkan oleh Intuisi Press tahun 2012

Tidak ada komentar: