Doa Pelindung dari Kejahatan
Sihir, Santet dan Tenung
(oleh Ust. Yusuf Mansur dan Ust. Mahmud
asy-Syafrowi)
Pada zaman seperti sekarang ini, ada banyak alasan orang-orang
memanfaatkan jasa dukun, paranormal atau tukang sihir. Ada banyak motif orang-orang
melibatkan jin setan dalam usahanya untuk
menjadi pemenang.
v
Persaingan bisnis.
v
Perebutan kekuasaan dan jabatan.
v
Pendongkrak popularitas.
v
Masalah percintaan.
Adalah
perkara-perkara yang sering mendorong sesorang lari ke dunia perdukunan.
Kita yang memiliki atau tengah berusaha memiliki harta, jabatan,
pasangan, dengan jujur, bisa menjadi sasaran orang-orang yang menganggap kita
adalah lawan. Maka, tak hanya mereka yang terlibat dalam persaingan saja yang
terkena dampaknya, tapi orang yang jujur dan baik sekalipun bisa ikut menjadi
korban. Tak sedikit orang yang tiba-tiba jatuh miskin, karirnya jatuh, atau
rumah tangganya hancur, bukan karena kesalahannya, tetapi karena ia diperdayai
oleh seorang dukun santet.
Data di lapangan menunjukan serangkaian kasus tekait tudingan
praktik perdukunan atau ilmu sihir terus terjadi. Tak heran bila belum lama ini
marak terjadi kasus kriminal masyarakat yang di luar kaidah hukum/penghakiman
massa karena berdalih dukun santet.
Dari ini, maka kita perlu waspada dan melakukan tindakan preventif,
yakni usaha menjaga/melindungi diri dari bahaya sihir sebelum terjadi. Cara
yang paling penting dan bermanfaat adalah penjagaan dengan melakukan zikir yang
disyariatkan, membaca doa dan ta’awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah
Saw, yang di antarnya seperti di bawah ini:
1.
Surah
al-Ikhlas/112, al-Falaq/113 dan an-Naas/114.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Khubaib Ra., ia berkata, Rasulullah
Saw berkata padaku: “Bacalah Qulhuwalloohu ahad (surah al-Ikhlas) dan
al-Mu’aawwidzatain (surah al-Falaq dan an-Naas) ketika kamu masuk waktu sore
dan pagi hari sebanyak tiga kali, niscaya ia akan mencukupimu dari segala
sesuatu.” (HR. Abu Dau dan Tirmidzi, yang dianggap hasan dan shahih
olehnya).
Al-Mubarakfuri berkata, “Dalam hadits terdapat dalil bahwa membaca
surah-surah ini di waktu sore dan pagi hari bisa mencukupi dari segala sesuatu
yang ada yang ditakutkan.”
Surah-surah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
قُلْ
هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمدُ. لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ. وَ لَمْ
يَكُنْ لَّهُﻭ كُفُوًا
أحَدٌ.
Qul
huwalloohu ahad. Alloohushshomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakullahuu
kufuwan ahad
“Katakanlah:
“Dialah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dia tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas/112:1-4)
قُلْ أَعُوْذُ
بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَ مِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ.
وَ مِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ.
وَ مِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ.
Qul
a’uudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa
waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa
hasad
“Katakanlah:
“Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya,
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan
wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan
pendengki bila ia dengki.” (QS. Al-Falaq/113:1-6)
قُلْ أَعُوْذُ
بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ
الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ
وَالنَّاسِ.
Qul
a’uudzu birobbinnaas. Malikinnaas. Ilaahinnaas. Min syarril waswaasil khonnaas.
Alladzii yuwaswisu fii shuduurinnaas. Minal jinnati wannaas
“Katakanlah:
“Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja
manusia. Sesembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa
bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari
(golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Naas/114:1-6)
2.
Membaca
doa ta’awwudz seperti di bawah ini.
أَمْسَيْنَا وَ
أَمْسَى الْمُلْكُ لِلّٰهِ كُلُّهُ، وَالْحَمدُ لِلّٰهِ كُلُّهُ. أَعُوْذُ
بِالَّذِى يُمْسِكُ السَّمَاءَ اَنْ تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِاِذْنِهِ
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَذَرَأَ وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ.
Amsainaa wa-amsalmulku lillaahi kulluh,
walhamdulillaahi kulluh. A’uudzu billadzii yumsikussamaa-a antaqo’a ‘alal ardhi
illa bi-idznihi min syarri maa kholaqo wadzaro-a wamin syarrisysyaitooni
wasyirkihi
“Kami masuk sore hari dan kerajaan seluruhnya milik Allah, segala
puji bagi Allah. Aku berlindung dengan Dzat yang menahan (benda-benda) langit
jatuh ke bumi melainkan dengan izin-Nya, dari kejahatan apa yang Dia ciptakakan
dan Dia tebarkan, dari kejahatan setan dan menyekutukan-Nya.”
Rasulullah
Saw bersabda: “Sungguh jika kamu di sore hari membaca: Amsaina... (doa
di atas) sebanyak 3 kali, maka kamu
dijaga dari setiap setan, dukun/tukang ramal dan tukang sihir hingga kamu masuk
waktu pagi. Dan jika kamu membacanya di esok hari, maka kamu dijaga seperti itu
pula hingga kamu masuk waktu sore.” (HR. Ibnu Suni). Bila membacanya di
pagi hari, maka kata --- (aku masuk waktu sore) diganti dengan --- (aku masuk
waktu pagi).
Cara
Mengamalkan
Jadikan doa ini sebagai wirid harian pagi dan petang, dengan
membacanya sebanyak 3 kali, sebagaimana yang diajarkan hadits. Bisa pula dengan
menambahkan membaca ayat-ayat pilihan dari surah Al-Baqarah sebagaimana telah
disebutkan (Al-Baqarah ayat:1,2,3,4,255,256,257,284,285,286). Diterangkan dalam
hadits Nabi Saw: “Bacalah al-Baqarah! Karena membacanya akan mendatangkan
berkah dan meninggalkannya berarti penyesalan. Dan para tukang sihir tidak akan
sanggup menjangkau (pembacanya)”. (HR. Imam Ahmad). Hadits ini diriwayatkan
juga oleh Muslim dalam kitab ash-Shalah.
Tentang keutamaan ayat Kursy dalam surah Al-Baqarah, Nabi Saw
pernah menjelaskan: “Tidaklah ayat ini (ayat Kursy) dibacakank pada suatu
rumah, kecuali setan-setan meninggalkannya selama 30 hari dan tidak memasukinya
tukang sihir laki-laki dan perempuan selama 40 hari. Wahai Ali, ajarkanlah ia
kepada anakmu, keluargamu, tetangga-tetanggamu. Tidak ada ayat yang diturunkan
yang lebih besar daripadanya.” (Hadits ini disebutkan dalam beberapa kitab
tafsir. Diantaranya ; Rauhil Bayan, Baidhowi, Al-Kasysyaf, Abu Su’uud,
Bahrul Muhith, An-Nasafi, dan lainnya).
Hal penting yang perlu diwaspadai, santet, teluh, sihir dan
perdukunan biasanya datang dan beraksi pada waktu malam atau pada saat manusia
sedang lengah dan ketika setan-setan tengah berpesta-pora. Untuk itu, hendaknya
kita mendawamkan ber-isti’adzah kepada Allah SWT di setiap kali hendak
tidur di malam hari.
Amalkan amalan seperti yang pernah diteladankan Nabi Saw,
sebagaimana diriwayatkan dari ‘Aisyah Ra., ia berkata: “Jika beliau Saw
beristirahat ke tempat tidurnya setiap malam, maka beliau meniup di kedua
telapak tangannya dan membaca pada keduanya; Qul huwalloohu ahad (surah
al-Ikhlas), Qul a’uudzu birobbilfalaq (surah al-Falaq) dan Qul
a’uudzu birobbinnaas (surah an-Naas). Kemudian beliau mengusap dengan
keduanya apa yang beliau mampui dari jasadnya. Beliau memulai dari atas
kepalanya, wajahnya dan lalu apa yang menghadap dari jasadnya. Beliau malakukan
hal tersebut sebanyak 3 kali.” (HR. Bukhari, Muslim dan lainnya).
Dikatakan bahwa itu (amalan tersebut) adalah pengaman dari sihir,
pandangan mata yang jahat, serangga, penyakit-penyakit dan luka-luka.
Baik pula menambahkan membaca ayat Kursy, karena dalam hadits
disebutkan: “Jika kamu menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat Kursy,
niscaya akan ada penjaga dari Allah yang senantiasa menyertaimu dan setan tidak
akan mendekatimu hingga kamu mennjelang pagi.” (HR. Al-Bukhari).
Juga membaca bismillah dan surah al-Fatihah. Disebutkan dalam
hadits dari Anas Ra., bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Bila seorang hamba
meletakkan lambungnya di atas pembaringan, lalu ia membaca bismillah dan Fatihatul
Kitab, maka ia aman dari kejahatan jin, manusia dan segala sesuatu.” (HR.
Al-Hafidz Abu Musa).
Tips Mencegah Sihir dan Tenung
·
Senantiasa
mentauhidkan Allah dan menjauhi syirik dalam setiap keadaan.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan
atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya
kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannnya sebagai pemipin
dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS.
An-Nahl/16:99-100).
·
Mematuhi
segala perintah Allah dan menjauhi
setiap larangannya, serta bertaubat dari perbuatan dosa dan maksiat.
Nabi Saw bersabda, “Jagalah Allah (mematuhi perintah dan
menjauhi larangan-Nya), niscaya Allah akan menjagamu (dari keburukan dan
musibah).” HR. Ahmad, Tirmidzi dan Al-Hakim).
·
Memperbanyak
membaca Al-Qur’an dan zikir di dalam rumah.
Nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang
di dalamnya dibacakan surah Al-Baqarah.” (HR. Abu Syaibah, Al-Hakim, Baihaqi
dan lainnya).
Abu Khalad al-Mishri berkata, “Siapa yang masuk Islam, maka sungguh
ia telah masuk dalam benteng. Siapa yang
masuk masjid, maka sungguh ia telah masuk dalam dua benteng. Dan siapa yang
duduk di kalangan zikir, maka sungguh telah masuk dalam rumahnya
benteng-benteng.”
·
Membersihkan
rumah dari salib, patung, gambar-gambar yang bernyawa dan anjing.
Disebutkan dalam hadits, para malaikat (rahmat) tidak akan masuk ke
dalam rumah yang di dalamnya terdapat hal-hal tersebut.
Walloohu a’lam bishshowaab.
Sumber
: Buku “Doa-Doa Kunci Keselamatan, Tolak Bala’ dan Bencana” karya Ust. Yusuf Mansur dan Ust. Mahmud asy-Syafrowi. Diterbitkan oleh Intuisi
Press tahun 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar